Ibu-ibu Gregetan Cakar Wajah Guru Pembunuh Siswi Cantik Usai Berhubungan Badan
Sejumlah ibu-ibu gregetan ingin mencakar wajah oknum guru pembunuh siswi cantik, TS (22) saat menjalani rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalur Lingkar Selatan Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (7/11/2016).
ST membunuh siswi cantik yang merupakan pacarnya sendiri, Yulianti (18) usai berhubungan badan di gubuk kosong pada Oktober 2016 lalu. Tersangka menggorok leher korban hingga pita suaranya putus.
Seorang ibu-ibu bernama Lina (30) mengaku, sengaja ingin melihat wajah pelaku karena miris dengan pembunuhan sadis yang dialami siswi Madrasah Aliyah itu.
“Saya tahu dari tetangga katanya ada pelaku yang waktu itu ngegorok datang ke TKP. Pengen tahu aja wajah sama caranya bunuh korban, kok bisa tega begitu sama pacarnya,” ucap Lina.
Lina mengaku sangat kesal melihat tersangka memperaktikkan salah satu adegan menggorok korban. Lina pun gregetan ingin mencakar wajah pelaku.
Bahkan, Lina meneriaki pelaku dan berusaha menerobos barisan polisi yang mengawal ketat tersangka.
“Kesel pengen saya hajar itu orang. Abis lihat mukanya itu loh tenang-tenang saja, seperti enggak merasa bersalah gitu,” ketusnya.
Warga ylainnya ang menonton mencaci maki dan berharap pelaku mendapat hukuman setimpal dengan apa yang diperbuat.
Usai melakukan reka adegan, pelaku yang digiring polisi ke dalam mobil sempat dikejar oleh warga yang ingin menghajar pelaku. Beruntung polisi memberikan pengawalan ketat kepada tersangka hingga berhasil lolos dari amukan warga.
Kasat Serse Polres Sukabumi Kota AKP, Mohammad Devi mengaku kaget lantaran banyak warga yang menonton adegan rekonstruksi terebut.
“Sengaja kami melakukannya pagi agar tidak ada warga yang melihat. Tetapi ternyata makin siang makin banyak yang menonton,” terangnya.
Menurutnya, TKP pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka dilakukan di sebuah gubuk kecil berukuran 2 x 3 meter dengan bangunan yang terbuat dari bilik kayu di tengah-tengah perkebunan dan lahan kosong.
Selain itu, kawasan tersebut jauh dari permukiman warga dan jarang dilintasi oleh kendaraan umum.
Pihaknya pun langsung menjaga ketat jalannya rekonstruksi tersebut hingga reka adegan bisa berjalan dengan aman dan tertib.
“Yah, tadi ada beberapa warga yang kesal dan ramai-ramai teriaki pelaku. Tetapi Alhamdulillah semuanya bisa teratasi dengan tertib,” ucapnya lega.
Sumber : pojoksatu.id